Candu.

“Mendapatkan saja sulit, menjaganya jauh lebih sulit.” –Mbak Kiky sore tadi.

Rasa nyaman tidak datang begitu saja, dia perlu diusahakan. Menurut saya, pun menurut kebanyakan orang, agaknya rasa nyaman, rasa tenang dalam hati tak dapat ditukar dengan apapun. Bila hati dalam kondisi yang nyaman, rasanya energi positif mengaliri tiap-tiap ruas tubuh, optimisme meningkat drastis.

Seperti sore tadi, saat nyaman bertandang kembali.

Beberapa bulan terakhir, rindu seperti ini terasa sedikit berbeda dari rindu pada tahun-tahun sebelumnya. Berada pada lingkungan dimana muslim menjadi minoritas, menjadikan saya sangat merindukan momen momen melingkar. Bertemu dengan teman-teman yang bersama menumbuhkan dan menjaga, saling menguatkan. Rasanya hanya ingin selalu berada dekat-dekat dengan mereka :’)

Menjaga jauh lebih sulit. Menjaga katanya bukan hanya sekedar, bukan pekerjaan sambil lalu yang penting intinya begitu. Dan melingkar seperti ini menjadi salah satu bentuk penjagaan paling baik yang bisa dirasakan; mengingatkan, berbagi satu sama lain.

“Memang tidak bisa sendiri-sendiri, harus bersama biar bareng-bareng menguatkan,” kata si Mbak.

Luruskan niat, perbaiki setiap saat.
Bertemu dengan mereka rasanya menjadi candu.
Rabb, buat aku selalu dekat-dekat dengan teman-teman seperti mereka ini.

Susunan kalimat milik teman yang kemudian bergaung :’)

Dan jika semua kelak telah menjadi masa lalu
Aku ingin kita tengah berada di atas dipan-dipan beralaskan emas permata dan berbantalkan sutera
Bersandar di atasnya dan berhadap-hadapan
Kemudian kita saling bercerita
Tentang apa yang telah kita kerjakan di masa lalu
Yang akhirnya menyebabkan kita dijamu
Di surga-Nya yang tak ada akhirnya. Aamiin.

Leave a Reply

Your email address will not be published.