Kabar dari Papua

Pagi ini saya menerima pesan elektronik dari Mba Niken, kami ‘berbincang’ singkat. Mba Niken mengabarkan bahwa mama-mama di Desa Pam, Kep. Raja Ampat, peserta pelatihan pembuatan sabun Juni 2016 lalu sudah lancar mengerjakan proses produksi, beberapa saja yang masih perlu dipandu.

Dari kegiatan penjualan yang dilakukan, mama – mama sudah dapat memutar uang secara mandiri untuk keperluan produksi minyak kelapa, soda api, serta insentif tenaga kerja, sementara untuk brosur dan pembuatan label masih disupport oleh CII, Conservation International Indonesia. Komandan produksi terpilih, Mama Selin, bersama mama – mama lain mengkoordinasikan rantai pasok bahan dan distribusi produk. Perlahan, proses kemandirian mulai terbentuk. Alhamdulillah, Alhamdulillaah, mendengar ini rasanya sungguh sungguh membahagiakan :’)

Saya kemudian teringat hari terakhir sebelum esoknya meninggalkan Desa Pam. Pada penutupan kegiatan pelatihan, Om Kris Tebu meminta saya (dan rekan lain) untuk menyampaikan pesan dan kesan selama kegiatan pelatihan. Yang terjadi adalah sebelum berkata – kata saya sudah mewek beringus. Mewek plus ingusan di depan mama – mama. Dasar reni anak gampang baper wkwkwk. Malu sekali, tapi yah, bagaimana lagi, Papua dan masyarakatnya terlanjur menempati sebagian hati saya. Rasanya saat itu belum siap meninggalkan Desa Pam, atas segala romantisme yang diciptakannya.

Dear Mbak Niken, selamat kembali menikmati Raja Ampat. Selamat mengeksplor bahan bahan alam yang dapat digunakan untuk pengembangan produk! Semoga lancar segala kegiatan dan sampaikan salamku (dan udin dan agus) untuk mama – mama, untuk semuanya, juga salam tos untuk Pak Ronald dan Kak Nyong *highfive!*

Daaaan, semoga aku (dan udin dan agus) bisa berkunjung lagi ke sana 🙂 *kudu banget ada udin dan agusnya wkwkwk*


Sampai jumpa lagi segera, cintaku, Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published.